Pada awal 1938 seorang peneliti etnografis dari Perancis berkelana di Jawa, Bali, Sulawesi, Sumatra, dan Pulau Nias. Tujuannya adalah mendokumentasikan (dalam bentuk film dan foto) sebanyak mungkin aktifitas penduduk lokal yang disaksikannya, khususnya tari-tarian. Peneliti wanita tersebut adalah Claire Holt. Sekarang dokumentasi visual yang dibuat oleh Holt tersimpan dengan baik di Perancis dan di Amerika Serikat.
Di Minangkabau, Claire Holt membuat banyak foto mengenai berbagai jenis tarian dan seni pertunjukan lokal, baik di darek maupun di pesisir. Selain itu dia juga membuat banyak foto mengenai aktifitas keseharian masyarakat Minangkabau. Hal itu dapat dikesan dalam dua artikelnya “Dances of Sumatra and Nias: Notes by Claire Holt, Indonesia 11 (April 1971): 120 dan Dances of Minangkabau”, Indonesia 14 (October 1972): 7288.
Rubrik kali ini menurunkan satu foto yang dibuat oleh Holt. Foto ini diberinya judul “Minangkabau - Wedding procession. Padang Magek (Minangkabau). Wedding procession: bridegroom, preceded by two matrons, is led to house of bride”. Jadi, foto ini merekam prosesi anak daro manjalang rumah marapulai dalam satu pesta perkawinan di Padang Magek.
Foto ini (17 x 22,5 cm) merekam jenis pakaian dan bentuk hantaran dalam prosesi manjalang dalam pesta perkawinan di Padang magek tahun 1930-an. Para pengiring perempuan memakai gaun yang indah dan menjujung hantaran dengan aksesori yang unik dan penuh makanan.
Kini material culture seperti yang terekam dalam foto ini mungkin sudah tinggal kenangan. Padang Magek, sebagaimana nagari-nagari lainnya di Minangkabau, sudah berubah karena dilanda modernisasi dan globalisasi. Seandainya unsur budaya itu sudah terlanjur kita tinggalkan karena asyik melihat kebudayaan bangsa asing, foto ini mungkin dapat digunakan untuk merekonstruksi kembali kebudayaan kita yang sudah hilang itu.
sumber:
Suryadi - Leiden, Belanda. (Sumber foto: The New York Public Library for the Performing Arts/Jerome Robbins Dance Division). https://niadilova.wordpress.com/
Di Minangkabau, Claire Holt membuat banyak foto mengenai berbagai jenis tarian dan seni pertunjukan lokal, baik di darek maupun di pesisir. Selain itu dia juga membuat banyak foto mengenai aktifitas keseharian masyarakat Minangkabau. Hal itu dapat dikesan dalam dua artikelnya “Dances of Sumatra and Nias: Notes by Claire Holt, Indonesia 11 (April 1971): 120 dan Dances of Minangkabau”, Indonesia 14 (October 1972): 7288.
Rubrik kali ini menurunkan satu foto yang dibuat oleh Holt. Foto ini diberinya judul “Minangkabau - Wedding procession. Padang Magek (Minangkabau). Wedding procession: bridegroom, preceded by two matrons, is led to house of bride”. Jadi, foto ini merekam prosesi anak daro manjalang rumah marapulai dalam satu pesta perkawinan di Padang Magek.
Foto ini (17 x 22,5 cm) merekam jenis pakaian dan bentuk hantaran dalam prosesi manjalang dalam pesta perkawinan di Padang magek tahun 1930-an. Para pengiring perempuan memakai gaun yang indah dan menjujung hantaran dengan aksesori yang unik dan penuh makanan.
Kini material culture seperti yang terekam dalam foto ini mungkin sudah tinggal kenangan. Padang Magek, sebagaimana nagari-nagari lainnya di Minangkabau, sudah berubah karena dilanda modernisasi dan globalisasi. Seandainya unsur budaya itu sudah terlanjur kita tinggalkan karena asyik melihat kebudayaan bangsa asing, foto ini mungkin dapat digunakan untuk merekonstruksi kembali kebudayaan kita yang sudah hilang itu.
sumber:
Suryadi - Leiden, Belanda. (Sumber foto: The New York Public Library for the Performing Arts/Jerome Robbins Dance Division). https://niadilova.wordpress.com/
EmoticonEmoticon